Aku bukan wanita penggoda yang bertubuh molek bak Kim
Kadarshian atau wanita bertubuh sempurna seperti Gigi Hadid. Aku hanya ibu
rumah tangga biasa dengan tubuh biasa bahkan mungkin cenderung kurang
“sempurna” dibanding wanita biasa lainnya.
Tapi aku
wanita bernyali aku berani, saat ini aku sedang menggoda tapi aku berharap dia
tidak terayu dengan godaanku aku berharap dia tertidur kalaupun terbangun
jangan dia terjaga cepat. Aku sedang menggoda maut ah……….. Ada ada saja ya
kurang kerjaan kenapa menggoda maut ? Cari sensasi atau perhatian pengen terkenal
seperti Shinta dan Jojo dengan Keong Racunnya tempo lalu atau Norman Kamaru yg
bergoyang bak bintang Bollywood itu?
Bukan aku
bukan cari sensasi ini semua karena Cinta……. Ah cinta ya cinta yang sangat
besar cinta yang membuatku bisa bertahan dari rasa sakit cinta yg membuatku
berani menggoda maut, cinta untuk janin yang sekarang berada dikandunganku saat
aku tengah bertarung dengan kanker payudara, selepas pengangkatan payudara
kiriku dan proses kemoterapi aku diberi kejutan oleh Allah aku hamil setelah 9
tahun mengharapkannya ahkirnya aku hamil tapi menurutku waktunya kurang tepat
tapi aku hanya bisa pasrah Tuhan yang memberi Tuhan pula yang akan
menyanggupkanku.
Karena hamil
aku harus menghentikan semua obat obatan untuk mematikan kanker dari tubuhku,
takut tentu saja tapi aku bisa aku harus menang demi anakku demi senyumnya yang
akan menghiasi hari hariku kelak. Kehamilanku berjalan baik tidak banyak
keluhan yang kualami hingga tibalah saat melahirkan tgl 19 april 2015 Alimahruf
Adhi Murti demikian anak laki laki mungil ini kuberi nama dengan harapan kelak
ia menjadi anak yg berguna dan berilmu tinggi.
Untuknya aku
ingin memberikan kado yang terbaik dan kado yang terbaik apa yang dapat
diberikan seorang ibu kepada anaknya selain ASI? ASI yang akan memberikan
kekebalan tubuhnya dari penyakit dan yang membuat hubungan kami semakin lekat,
tapi aku harus memperpanjang waktuku utuk tidak mengkonumsi obat obatan
pembunuh kanker, ah sekali lagi aku harus bertaruh sekali lagi aku harus adu
kuat dengan penyakit mematikan itu.
Dokter
mengijinkanku tapi akupun harus rajin memeriksakan kondisiku kalau kalau
penyakit itu mulai mengeliat, aku harus rela menghentikan pemberian asi untuk
Alim nama panggilan untuk jagoanku. Aku berdoa aku meminta seandainya tidak
bisa 2 tahun ijinkan aku memberikannya setidaknya untuk 6 bulan saja. Aku
bersyukur Tuhan maha pemberi walau hanya satu payudara saja tapi asiku cukup,
Alim tumbuh dengan baik berat badannya meningkat tidak kalah dengan anak anak
lain yg ibunya sempurna (memiliki 2 payudara).
6 bulan
berlalu, dokter berkata stop karena aku mulai merasakan nyeri didada kiriku aku
harus melanjutkan konsumsi obat supaya kanker itu mati tidak hanya tidur
ditubuhku. Ada rasa tidak rela dalam diriku tapi aku tidak mau sok jagoan,
inipun demi anak anakku. Supaya aku masih bisa mendekapnya, membacakan buku
cerita, mengelus punggungnya menjelang tidur, mengajarinya bersepeda,
mengenalkannya berbagai rasa bumbu dapur bahkan nanti menemaninya diwisuda atau
sampai menemaninya memulai babak baru hidupnya Ah……..aku harap itu, aku harus
tahu batasanku. Cukup aku mengodanya bermain main dengannya saatnya aku
bertempur dan mengempurnya sampai habis mengenyahkannya dari tubuhku. Demi aku
dan demi anak anakku .
Kisah ibu
Rusnani seorang Survivor kanker payudara untuk memperingati Pekan ASI Dunia.
perjuangannya ibu emang luar biasa ya
BalasHapusIya nyonye angel habis ini giliran anda yang berjuang never give up
HapusKasih ibu sepanjamg hayat...
BalasHapusIya ibu Rita apapun bisa dilawan ya untuk anak tercinta.salam kenal bunda
HapusIya ibu Rita apapun bisa dilawan ya untuk anak tercinta.salam kenal bunda
HapusLuar biasa. Salut untuk Rusnani... Salam ya mba buat Ibu
BalasHapusSaya salamkan Mbak Ira. Saya masih rahasiakan klo kisahnya akan turut dimuat, biar jadi kejutan.terima kasih mbak Ira.
HapusSaya salamkan Mbak Ira. Saya masih rahasiakan klo kisahnya akan turut dimuat, biar jadi kejutan.terima kasih mbak Ira.
Hapus